Jumat, 06 Desember 2024

Bagaimana Bili Grim, Ketua PKBM SILOAM, Menginspirasi Guru untuk Berkolaborasi Menulis Artikel di Website Sekolah

PKBM SILOAM
( Foto : Bili Grim bersama Tutor dan Siswa PKBM SILOAM)

PKBM SILOAM - Beberapa minggu lalu, saya sempat berbincang dengan Pak Bili Grim, Ketua PKBM SILOAM, tentang ide-ide kreatif yang bisa meningkatkan keterlibatan guru dan siswa di lingkungan sekolah. Salah satu topik yang membuat saya terinspirasi adalah inisiatif beliau yang mengajak para guru untuk mulai menulis artikel di website sekolah. Mungkin terdengar sederhana, ya, tapi begitu beliau menjelaskan visi di baliknya, saya langsung sadar betapa besarnya dampak hal ini.  

Pak Bili bilang, "Website sekolah itu kan jendela. Orang luar bisa lihat aktivitas kita, prestasi, bahkan ide-ide yang kita tawarkan ke dunia. Tapi kalau cuma jadi papan pengumuman, sayang banget, kan? Kenapa nggak kita manfaatkan untuk berbagi ilmu?" Dan saya setuju banget. Kadang, guru terlalu sibuk dengan rutinitas mengajar sampai lupa kalau mereka juga punya cerita dan wawasan yang layak dibagikan.  

Saya sempat bertanya, "Tapi, Pak, nggak semua guru pede nulis, lho." Jawaban beliau bikin saya mikir lagi, "Ya, makanya kita harus mulai dari kolaborasi. Nggak harus langsung nulis panjang. Bisa mulai dari diskusi bareng, bikin poin-poin utama, terus kita kerjakan sama-sama. Intinya, buat prosesnya menyenangkan."  

Dari situ, saya jadi paham bahwa ide ini bukan cuma tentang menghasilkan konten, tapi juga membangun komunitas di antara para guru. Bayangkan kalau setiap guru menyumbang satu artikel per bulan saja—artikel tentang metode pengajaran, pengalaman pribadi, atau pandangan mereka soal pendidikan. Hasilnya bisa jadi bank pengetahuan yang luar biasa, bukan cuma buat siswa, tapi juga buat sesama guru.  

Ada juga cerita menarik yang beliau bagikan. Ternyata, salah satu guru di PKBM SILOAM pernah menulis artikel sederhana tentang "Cara Menggunakan Media Digital untuk Pembelajaran Anak Usia Dini." Awalnya artikel itu hanya dimaksudkan untuk mengisi slot kosong di website. Tapi beberapa minggu kemudian, ada orang tua murid yang datang khusus untuk mengucapkan terima kasih karena merasa artikel itu sangat membantu mereka di rumah. Dari situ, guru tersebut jadi lebih percaya diri untuk menulis lagi.  

Pak Bili juga memberi beberapa tips praktis untuk memulai:  

1. Buat sesi brainstorming bersama - Guru bisa berkumpul sekali seminggu atau sebulan untuk berdiskusi tentang topik apa yang ingin ditulis. Ini bikin prosesnya terasa lebih ringan karena ada dukungan dari rekan sejawat.   

2. Gunakan bahasa yang sederhana - Menulis artikel di website sekolah nggak harus menggunakan bahasa akademik yang berat. Justru, gaya penulisan yang santai dan mudah dipahami akan lebih menarik.  

3. Manfaatkan cerita pribadi - Cerita tentang tantangan mengajar, eksperimen metode baru, atau bahkan kesalahan yang pernah dialami bisa jadi konten yang otentik dan relevan.  

4. Berikan apresiasi - Artikel yang sudah dipublikasikan sebaiknya diberi penghargaan, bahkan sekadar pujian di grup WhatsApp guru. Hal ini bisa jadi motivasi besar untuk terus menulis.  

Pak Bili percaya, kolaborasi seperti ini juga punya efek domino. Guru yang terlibat akan merasa lebih dihargai, siswa mendapat manfaat dari pengetahuan yang dibagikan, dan nama PKBM SILOAM makin dikenal sebagai lembaga pendidikan yang aktif dan inovatif.  

Saya pribadi belajar banyak dari pendekatan ini. Kadang, kita terlalu fokus pada hasil akhir sampai lupa bahwa proses berbagi ide itu sendiri sudah merupakan sebuah pencapaian besar. Jadi, buat kamu yang kebetulan guru atau bagian dari komunitas pendidikan, coba deh pikirkan: apa yang bisa kamu bagikan di platform sekolah? Siapa tahu, ide kecilmu bisa jadi inspirasi besar untuk orang lain. 😊

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda